MENGENAL KURIKULUM MERDEKA
BAGI SISWA BARAU KLS X SMA
Oleh:
Mursal Y
Guru SMAN 1 Ampek Angkek. Sumbar
Mulai tahun pelajaran
2022/2023 pemerintah menerapkan kurikulum pendidikan nasional baru yang dikenal
dengan nama kurikulum merdeka. Penerapan kurikulum baru ini pada awalnya secara
terbatas di sekolah-sekolah penggerak pada tahun pelajaran 2021/2022 dan pada
tahun pelajaran 2022/2023 diberi kesempatan kepada sekolah-sekolah yang bukan
sekolah penggerak untuk menereapkan kurikulum merdeka. Sekolah bukan sekolah
penggerak yang menerapkan kurikulum merdeka pada tahun pelajaran 2022/2023
dikenal dengan istilah implementasi kurikulum merdeka atau sekolah IKM. Pada tahun pelajaran 2023/2024 hampir semua
sekolah menerapkan kurikulum merdeka atau IKM, mulai dari jenjang pendidikan
dasar sampai menengah.
Kurikulum merdeka yang diterapkan mulai tahun 2022 ini
memeiliki beberapa perbedaan bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya
yaitu kurikulum 2013. Perbedaan tersebut terjadi di setiap tingkatan jenjang
pendidikan. Tulisan ini akan lebih membahas perbedaan kurikulum merdeka dengan
kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan menengah atau lebih spesifik di SMA.
Perdedaan tersebut sangat perlu diketahui dan dipahami tidak saja oleh satuan
pendidikan dan guru tetapi juga harus diketaui oleh calon siswa baru, orangtua siswa
baru yang akan duduk di kelas X SMA.
Pada
kurikulum merdeka siswa dikelompokkan berdasarkan perkembangan fisik dan
psikis. Pengelompokkan ini dikenal dengan istilah fase, mulai dari fase A sampai fase F. Fase D terdapat di kelas VII, VIII, IX tingkat SMP/MTS. Fase E untuk kelas X SMA/SMK/MA Sedangkan fase F untuk siswa yang duduk kelas XI dan XII
SMA/SMK/MA. Pengelompokkan siswa
berdasarkan fase ini bertujuan untuk penyesuaian pembelajaran dan beban belajar
siswa sesuai dengan perkembangan fisik dan psikis mereka.
Berikut ini akan diuraikan
perubahan yang terdapat dalam penerapan kurikulum merdeka di SMA.
- Tidak
ada Jurusan
Pada
kurikulum sebelumnya siswa atau siswa di jenjang pendidikan tingkat SMA
dikelompokkan pada jurusan akademik, yaitu jurusan IPA,
IPS dan jurusan Bahasa dan Budaya (kurikulum 2013, 2006 atau jurusan
Fisika (A1), Biologi (A2), Sosial (A3) dan Budaya (A4) pada kurikulum 1984).
Penjurusan ini ada yang dilakukan pada kelas XI seperti yang terdapat pada
kurikulum 2006 ada yang langsung di kelas X seperti yang diterapkan pada
kurikulum 2013.
Pada
kurikulum merdeka tidak lagi mengenal yang nama penjurusan. Siswa pada kelas X
atau pada fase E di jenjang SMA semuanya akan menempati kelas reguler dan
mengikuti semua mata pelajaran dengan jumlah jam pertemuan atau jam pelajaran yang
ada dalam strutur kurikulum, yaitu 1)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (sesuai dengan agama masing-masing Siswa,
2)Pendidikan Pancasila, 3) bahasa Indonesia, 4) Matematika, 5) Ilmu Pengetahuan
Alam (Fisika, Kimia, Biologi), 6) Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosiologi, ekonomi,
Sejarah, Geografi), 7) Bahasa Inggris, 8) Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan, 8) Informatika, 9) Seni dan
Budaya.
Pada
kelas XI dan XII (fase F), mata
pelajaran yang akan diikuti oleh siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
mata pelajaran umum dan mata pelajaran pilihan. Setiap siswa mengikuti seluruh mata pelajaran
umum yang terdiri dari 1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Sesuai dengan
agama masing-masing), 2) Pendidikan Pancasila, 3) Bahasa Indonesia, 4)
Matematika, 5) Bahasa Inggris, 6) Seni dan Budaya, 7) Pendidikan Olahraga dan Kesehatan dan 8)
Sejarah.
Mata
pelajaran pilihan;
Pada
kelas XI fase F, siswa diberi keleluasaan atau kemerdekaan untuk memilih 4(empat)
sampai 5 (lima) mata pelajaran dari
kelompok mata pelajaran pilihan, yaitu 4 (empat) sampai 5 (lima) mata pelajaran
dari mata pelajaran pilihan yang terdiri dari; 1) Biologi, 2) Kimia, 3) Fisika,
4) Informatika, 5) Matematika Tingkat
Lanjut, 6) Sosiologi, 7) Ekonomi, 8) Geografi, 9) Antropologi, 10) Bahasa
Indonesia Tingkat Lanjut, 11) Bahasa Inggris Tingkat Lanjut (atau bahasa asing
tingkat lanjut lainnya yang disediakan oleh masing-masing satuan pendidikan,
12) Prakarya dan Kewirausahaan, 13) Mata pelajaran lainnya yang disediakan oleh
satuan pendidikan yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang ada.
Mata
pelajaran pilihan yang dipilih oleh siswa sesuai dengan yang ditawarkan atau
disediakan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan aturan yang
berlaku. Masing-masing satuan pendidikan
tingkat SMA wajib membuka sekurang-kurang 7 (tujuh) kelompok mata pelajaran
pilihan. Memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran
pilihan adalah bentuk kemerdekaan bagi
siswa untuk mendalami mata pelajaran tertentu sesuai dengan bakat minat
mereka masing-masing. Di sini letak salah satu perubahan dan perbedaan
kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya. Kalau pada kurikulum sebelumnya
siswa harus mengikuti semua mata pelajaran yang ada pada jurusan yang dia
pilih, pada kurikulum merdeka siswa akan mengikuti dan mendalami mata pelajaran
yang mereka pilih.
Karena
pemilihan mata pelajaran kelompok mata pelajaran pilihan diberikan kepada siswa
pada fase F kelas XI tentu ada hal-hal penting yang harus diperhatikan. Pertama
pemilihan mata pelajaran kelompok mata pelajaran pilihan harus didasarkan
kepada bakat, minat, potensi akademik siswa. Selain dari itu pemilihan mata
pelajaran pilihan ini juga harus mempertimbangkan orientasi jurusan yang akan akan dipilih atau
dicita-citan oleh siswa saat dia melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Pada bagian ini sangat dibutuhkan bentuk pembinaan dan bimbingan yang optimal
oleh satuan pendidikan terutama melalui program Bimbingan dan Konseling (BK).
Satuan pendidikan akan melakukan berbagai trik untuk membimbing siswa dalam hal
ini seperti tes minat dan bakat, tes potensi akademik dan teknik lainnya.
Selain
dari peran satuan pendidikan, peran dan pemahaman orangtua siswa sangat
dibutuhkan dalam hal ini. Orangtua siswa sejak dini harus mengetahui potensi,
bakat dan minat anaknya. Orangtua berperan penting dalam mengarahkan dan
membing pendidikan anaknya yang berorientasi mempersiapkan si anak ke Perguruan
Tinggi. Bimbingan dan arahan orangtua harus sesuai dengan bakat, minat, potensi
dan keinginan siswa. Orangtua sangat tidak diharapkan memaksakan anak dengan
orientasi dan keinginan orangtua. Kalau hal ini terjadi, orangtua memaksakan
anak mengikuti keinginan pendidikan berdasarkan keinginan dan cita-cita
orangtua bukan kemauan dan keinginan anak itu sendiri bisa berkaibat fatal perjalanan pendidikan anak itu sendiri.
Supaya penetuan pilihan siswa ini berjalan sebagaimana yang diharapkan,
kerjasama dan komunikasi antara orangtua, satuan pendidika atau sekolah dan
siswa harus terjalin dengan baik.
Pertanyaanya,
apabila siswa telah memilih 4 (empat) sampai 5 (lima) mata pelajaran pilihan
pada semester 3 atau semester 1 kelas X di fase F, ternyata setelah dia jalani
beberapa bulan siswa merasa tidak mampu untuk mengikuti salah satu mata
pelajaran yang dia pilih dengan alasan tertuntu, apakah siswa bersangkutan
harus tetap mengikuti mata pelajaran tersebut atau dapat menggantinya. Kalau terjadi kasus seperti ini pada semester
berikutnya, atau pada semester 3 (smester 2 kelas XI), siswa tersebut bisa
mengganti mata pelajaran pilihannya. Tetapi hal ini sangat beresiko baik untuk
siswa yang bersangkutan maupun oleh satuan pendidikan. Siswa yang mengganti
mata pelajaran pilihannya pada semester 2 kelas XI harus menjemput Capaian
pembelajaran (CP) smester 1 kelas XI yang belum dipelajarinya pada mata
pelajaran pilihan yang baru. Hal ini tentu akan memberatkan dan membebani siswa
karena harus belajar capaian pembelajaran (CP) semester 1 kelas XI bersamaan
dengan mempelajari capaian pembelajaran (CP) semester 2 kelas XI.
Pada
kelas XII fase F, siswa mengikuti mata
pelajaran kelompok umum dan mata
pelajaran kelompok pilihan yang dipilih dan diikutinya di kelas XI fase F. atau
mata pelajaran kelompok pilihan di semester 2 kelas XI kalau terjadi
penggantian mata pelajaran di semester 2.
- Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Kurikulum
merdeka memperkenalkan pembentukkan karakter peserta didik melalui projek
penguatan profil pelajar pancasila atau dikenal dengan sebutan P5. P5 merupakan
kegiatan kokurikuler yang berbasis projek yang dirancang terpisah dengan
kegiatan intrakurikuller. P5 merupakan bagian inti dari struktur kurilum
merdeka. Struktur kurikulum merdeka terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu intrakurikuler
yang berisi sejumlah mata pelajaran dengan jumlah jam pelajaran setiap fasenya
dan bagian kedua kokurikuler berupa projek penguatan profil pelajar pancasila.
Jadi P5 bukanlah kegiatan yang berada di luar struktur kurikulum atau bukan
kegiatan ekstrakurikuler yang boleh diikuti oleh siswa boleh tidak. Projek
Penguatan Profil pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan yang wajib diikuti
oleh semua siswa.
Pada
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kompetensi dan karakter dapat
dipelajari siswa melalui lintas disiplin
ilmu yang dituangkan dalam 6 dimensi. Setiap dimensi memiliki beberapa elemen
yang menggambarkan kompetensi dan
karakter yang dikembangkan. Dimensi yang dikembangkan dalam Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila adalah:
a.
Beriman,
Bertaqwa kepada Tuhan YME dan berkahlak mulia
b.
Berkeninekaan
Global
c.
Bergotong
Royong
d.
Mandiri
e.
Bernalar
Kritis
f.
Kreatif
Kompetensi
dan karakter yang dijabarkan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dibagun dalam keseharian dan kehidupan diri setiap individu siswa melalui
budaya sekolah. Dapat dikatan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka adalah pembelajaran
yang bertujuan mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar siswa.
Pengamatan dan penyelesaian masalah tersebut melalui lima aspek utama, yaitu
potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan komptensi diri dan peran social di
tengah lingkungan.
Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila wajib diikuti oleh setiap siswa selama menempuh pendidikan di SMA.
Pelaksanaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diberikan
otonomi kepada masing-masing satuan pendidika dimana selama di SMA siswa harus
mendapatkan 7 jenis kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Mantapp Pak Mursal. Sangat membantu dalam memahami kurikulum merdeka ini
BalasHapussemoga bermanfaat
HapusSimpel dan mudah dipahami. Terima kasih Pak Mursal, telah berbagi ilmunya
BalasHapusTerimakasih pencerahannya pak mursal
BalasHapus