PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA KE NUSANTARA

                                        PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA

KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA KE NUSANTARA

 

Oleh: Mursal Y

 



 

Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu/Budha di Indonesia tidak terlepas  dari proses perdagangan rempah-rempah dunia sejak awal abad masehi. Wilayah Nusantara yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah yang dibutuhkan oleh pasaran Eropa telah menjadikan daerah-daerah di Nusantara menjadi pusat kunjungan para pedagang sejak awal abad masehi. Daerah yang dilalui para pedagang dalam lalu lintas peradagangan rempah dunia ini lebih dikenal dengan sebutan “Jalur Rempah”.

 

A.    Nusantara dan Jalur Rempah

 

Rempah-rempah merupakan komuditas perdagangan utama di dunia terutama di Eropa. Rempah-rempah sebuah komuditas yang lebih berharga dari emas di Eropa sampai abad ke XVII M. Eropa sangat membutuhkan rempah-rempah. Di sisi lain, rempah-rempah tidak ditemukan di Eropa. Rempah-rempah merupakan komuditas tanaman yang tumbuh subur di bumi belahan timur.  Daerah yang paling subur dan merupakan penghasil rempah-rempah utama dunia adalah wilayah-wilayah di Nusantara. Hal ini bisa kita temukan seperti apa yang disampaikan oleh Tome Pires dalam bukunya “Summa Oriental que trata do Mar ate aos Chins” (Ikhtisar Wilayah Timur: dari Laut Merah hingga negeri China). Tome Pires berikisah tentang pengalamannya berada di wilayah Nusantara pada abad ke 16 M.  Menurut Tome Pires;

 Para Pedagang Melayu berkata bahwa Tuhan telah menciptakan Timor untuk kayu cendana, Banda untuk pala, dan Maluku untuk cengkih. Barang dagangan ini tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia kecuali di ketiga tempat ini. Saya telah bertanya kepada banyak orang dengan sangat cermat dan sabar, mengenai apakah ketiga komoditas tersebut dapat ditemukan di tempat lain, dan semua orang menjawab tidak.”

 

JALUR PERDAGANGAN REMPAH-REMPAH INTERNASIOLAH

(JALUR REMPAH)



Sumber: https://nasional.sindonews.com/berita/1205671/16/jalur-rempah-atau-sutra

 

Rempah-rempah  sangat dibutuhkan di Eropa, bahakan sampai abad ke XVIII rempah-rempah lebih berharga dibanding emas. Potensi rempah-rempah nusantara dan kebutuhan pasar internasional yang seperti ini menjadi dunia timur terutama nusantara menjadi daerah yang penting dalam perdagangan internasional.Jalur perdagangan rempah-rempah dari Nusantara samapai ke pasar eropa ini lebih dikenal dengan sebutan “Jalur Rempah”.

Lalu lintas perdagangan rempah-rempah anatara dunia timur dan barat menjadi daerah-daerah di Nusantara ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang asing. Wilayah Nusantara sepanjang Selat Malaka dan wilayah Nusantara lainnya ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang Arap, Cina dan India.  Kontak dagang anatra pedagang asing yang dating ke Nusantara secara langsung akan terjadi interaksi antara penduduk nusantara dengan para pedagang asing yang berbeda budaya.  

Kontak budaya yang terjadi antara bangsa Indonesia di Nusantara dengan bangsa-bangsa asing yang datang berdagang ke Nusantara telah menyebabkan masuknya pengaruh budaya asing tersebut dalam kebudayaan bangsa Indonesia.

B.   Masuknya pengaruh Hindu/Budha ke Nusantara

Kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan para pedagang India menyebabkan masuknya pengaruh budaya India (Hindu/budha) ke Nusantara. Tentang proses masuknya pengaruh Hindu/Budha ke Nusantara ada beberapa teori, yaitu:

1.    Teori Waisya

Waisya adalah salah satu kasta dalam agama Hindu. Kasta Waisya adalah kasta yang dimiliki oleh para pedagang. Menurut teori waisya agama dan pengaruh Hindu/Buda masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India.  Menurut teori ini para pedagang India yang datang ke Nusantara yang menyebarakan agama Hindu di Nusantra.

Teori waisya memiliki kelemahan.  Kelemahan teori waisya yang menyatakan pedagang India yang menyebarkan agama Hindu di Nusantara karena dalam agama Hindu kasta waisya tidak punya kewajiban dan kemampuan untuk menyebarkan agama. Yang mempunyai kompetensi dan kewajiban menyebarkan agama dalam agam Hindu adalah kasta Brahmana.

2.    Teori Brahmana

Karena tidak mungkin para pedagang India dari kasta waisya yang menyebarkan agama Hindu di Nusantara, maka kemungkinannya yang lain adalah yang menyebarkan agama Hindu adalah para Brahamana. Teori ini disebut dengan teori brahmana. Teori ini juga memiliki kelehaman. Dalam agama Hindu para Brahmana dilarang menyeberangi lautan. Sementara untuk mencapai Nusantara para Brahmana dari India harus menyerangi lautan.

3.    Teori Ksatria

Kesatria adalah kasta yang dimiki oleh para prajurit. Menurut teori ini agama Hindu disebarkan ke Nusantara oleh prajurit-prajurit India yang menaklukan wilayah Nusantara. Teori ini  juga punya kelemahan karena baik dalam catatan sejarah Indonesia maupun catatan sejarah India, tidak ada wilayah Nusantara yang menjadi daerah taklukan kerajaan India. Jangankan punya daerah taklukan di Nusantara, antara daerah di Nusantara tidak ada terlibat perang dengan India.

Teori yang menyatakan bahwa yang menyebarkan  agama Hindu ke nusantara juga tidak mungkin.

4.    Teori Sudra

Karena 3 teori sebelumnya memiliki kelemahan dan tidak mungkin mereka menyebarkan agama hindu di Nusantara maka ada kemungkinan yang menyebarkan agama Hindu ke Nusantara adalah orang India dari Kasta Sudra. Teori ini berpendapat bahwa orang-orang berkasta Sudra yang sangat tidak berharga di India bahkan sangat menderita melarikan diri dari India ke Nusantara. Di Nusantara para sudra ini menyebarkan agama Hindu kepada orang-orang Nusantara.

Teori Sudra juga memiliki kelemahan. Orang-orang yang berkasta sudra tidak memiliki pengetahuan tentang agama Hindu. Jangankan memiliki ilmu tentang agama Hindu, dalam agama Hindu si-sudra tidak boleh mendengarkan brahmana yang sedang membaca weda. Apabila brahmana sedang membaca weda dan kebetulan si-sudra lewat dekat tempat itu maka si-sudra harus menutup telinganya agar tidak mendengar weda yang dibacakan.

Jadi dari empat teori yang dikemukan di atas memiliki kelemahan dalam penyebaran agama Hindu di Nusantara. Kalau kita peerhatikan keempat teori tersebut menggambarkan yang aktif menyebarkan agama Hindu di Nusantara adalah orant-orang India, sementara orang Indonesia bersifat pasif.

5.    Teori Arus Balik

Teori arus balik adalah teori yang mengatakan orang Indonesia yang aktif mempelajari peradaban Hindu/Buda

ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

 

ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Oleh: Mursal Y





Coba kita perhatikan lingkungan masyarakat di sekeliling kita ? Masyarakat yang ada di sekeliling tempat tinggal kita terdiri dari berbagai macam kelompok suku, warna kulit budaya dan agama. Pernahkah terlintas di fikiran kita keberagaman masyarakat yang kita temui  di sekitar kita tinggal berasal dari suatu daerah dan kebudayaan yang sama atau dari daerah dan kebudayaan yang berbeda ? Keberagaman budaya, etnis, dan agama yang lebih komplek akan terlihat kalau kita mengamati bangsa Indonesia secara keseluruhan.

            Bangsa Indonesia terkenal dengan bangsa yang terdiri dari bermacam suku bangsa, ras, agama dan etnik.  Suku bangsa  mulai dari Aceh, Batak, Minangkabau,  Jawa, Sunda, Bugis-Makasar dan suku-suku lain tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Pulau Rote. Keberagaman suku bangsa, ras dan agama tersebut telah menjadikan Indonesia kaya dengan berbagai macam kebudayaan dan yang meruapakn warisan intelektual dan tak ternilai harganya. Dibalik kekayaan kebudayaan warisan bangsa tersebut, pernahkah terlintas di fikiran kita, berbagai suku bangsa dengan keberagaman budaya, ras, suku dan agama yang mendiami wilayah Nusantara berasal dari mana, kapan mereka  datang ke Nusantara ?

            Berikut ini kita akan membahas asul-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Ada beberapa pendapat dan teori tentang asal-usul dan kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ke Nusantara.

1.    Teori Yunan

Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Cina/Tiongkok, yaitu dari daerah Yunan. Menurut teori Yunan nenek moyang bangsa Indonesia bergerak dari daerah sekitar Sungai Mekong dan Sungai Salween di daerah Yunan. Mereka meninggal daerah Sungai Mekong dan Sungai Salween yang subur diperkirakan oleh beberapa sebab diantaranya bencana alam atau serangan dari suku-suku yang lebih kuat.

Nenek moyang  bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan ini termasuk kelompok Astronesia yang merupakan pelaut ulung. Mereka merupakan penemu perahu bercadik. Perahu bercadik merupakan cirri khas alat pelayaran Indonesia. Kelompok astronesia ini kemudian dikenal dengan bangsa Melayu Indonesia.

Pendapat yang mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan didasarkan atas penemuan benda budaya berupa kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki ciri khas yang sama dengan kapak tua di wilayah Asia TenggaraSelain dari itu teori Yunan juga mendasarkan kepada ditemukannya kesamaan bahasa yang digunakan masyarakat di kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di kamboja, yakni bahasa Melayu Polinesia. Fenomena tersebut menandakan bahwa orang- orang Kamboja berasal dari Yunan dengan cara menyusuri Sungai Mekong.Penemuan tersebut menandakan adanya proses migrasi manusia di wilayah Asia Tenggara ke kepulauan di Nusantara. Ahli yang berpendapat dengan teori ini antara lain J.R. Logon, R.H Geldern, J.H.C Kern, dan J.R. Foster. Teori ini juga didukung oleh ahli dari Indonesia Muhammad Ali.

Teroi Yunan mengatakan ada tiga gelombang kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ke Nusantara yaitu, Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid.

a.    Proto Melayu (Melayu Tua)

Proto Melayu atau Melayu Tua adalah orang- orang Austronesia yang berasal dari Asia yang pertama kali datang di kepulauan Nusantara sekitar tahun 1500 SM.Bangsa Proto Melayu ini memasuki wilayah nusantara dengan dua jalur, yakni jalur barat melalui Malaysia-Sumatera dan jalur timur melalui Filipina –Sulawesi. Proto Melayu membawa kebudayaan neolithicum dengan peralatan batu yang telah dihaluskan. Menurut Van Heekeren beradasarkan penemuan  di Kalumpang atau daerah Sumatera utara, telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong. Suku yang termasuk Proto Melayu adalah suku Dayak dan suku Toraja.

b.    Deutro Melayu (Melayu Muda)

Bangsa Melayu muda  masuk ke Nusantara sekitar 400-300 SM dengan jalur barat dengan menempuh rute dari Yunan tepatnya Teluk Tonkin, Vietnam, semenanjung Malaysia, dan sampai akhirnya sampai di wilayah Nusantara. Bangsa ini telah memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa pendahulunya (Proto Melayu) karena sudah bisa menghasilkan barang-barang dari perunggu dan besiBenda-benda budaya yang dihasilkan oleh Deutro Melayu antara lain: kapak corong, kapak sepatu, dan bentuk- bentuk nekara. Bangsa ini juga sudah mulai mengembangkan kebudayaan megalithikum. Kebuayaan Megalitik yang mereka hasilkan di antaranya  menhir atau tugu batu, dan punden berundak. Keturunan bangsa Deutro melayu atau Melayu Muda ini adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis yang termasuk dalam suku bangsa Indonesia. 

 

c.    Melanesoid

Bangsa Melanesoid mulai hadir juga di sekitar wilayah Papua pada akhir zaman es 70.000 SM.

 

d.    Bangsa Primitf

 Sebelum kedatangan  bangsa melayu (Proto Melayu dan Deutro Melayu) di Nusantara, sudah ada kelompok manusia yang telah lebih dulu tinggal di wilayah ini. Kelompok tersebut termasuk dalam bangsa primitive dengan budaya yang masih sangat sederhana. Bangsa primitive ini sering juga disebut dengan manusia purba.

  1. Teori Nusantara

Teori Nusantara dikemukakan oleh para ahli antara lain; Gorys Keraf, J. Crawford, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Muhammad Yamin.

Teori Nusantara didasarkan kepada anggapan atau hipotesis bahwa bangsa melayu sudah memiliki peradaban yang sudah tinggi. Bangsa Melayu telah melewati proses perkembangan di wilayah sebelum kedatangannya ke Nusantara. Teori Nusantara didukug oleh penemuan kesamaan bahaya Melayu dengan bahasa Kamboja. Penemuan Homo Soloensis dan Homo Wajakanesis di Pulau Jawa dapat diperkirakan kalau bangsa Melayu berpotensi berasal dari Pulau Jawa. Perbedaan bahasa di nusantara karena bangsa Austronesia mengalami perkembangan di daerah Nusantara dengan bahasa yang telah berkembang di Asia Tengah yaiti bahasa Indo-Eropa

2.     Teori Out Afrika

Teori ini mengungkapkan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika. Anggapan ini berdasarkan pada kajian ilmu genetika lewat penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Dari hasil penelitian ilmiah berdasarkan DNA mitokondria adanya kesamaan gen antara bangsa Indonesia dengan bangsa Afrika.

Teori ini mengatakan bahwa bangsa Indonesia bermigras dari Afrika atau melakukan perpindahan menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu. Pada sekitar tahun itu bumi sedang memasuki akhir dari zaman glasial, yakni ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. 

 

Perpindahan bangsa afrika ke Asia terpecah menjadi beberapa kelompok. Ada kelompok yang tinggal sementara di bagian wilayah Timur Tengah atau Asia Barat Daya dan ada kelompok lain yang bermigrasi dengan menyusuri Pantai Semenanjung Arab menuju India, Aia Timur, Australia, termasuk IndonesiaPerpindahan kelompok manusia dari benua Afrika ke benua Asia sampai ke Indonesia dimungkinkan karena terjadi sebelum mencairnya es di kutup sehingga lautan masih sangat dangkal dan dapat dilalui oleh manusia.

 

  1. Teori Out Of Taiwan

 

Teori Out Of Taiwan mengungkapkan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah berasal dari kepulauan Famosa atau wilayah Taiwan. Teori ini rupanya didukung oleh ahli bernama Harry Truman Simanjuntak. Teri out of Taiwan didasarkan pada pola genetika. Adanya kesamaan kromosom manusia Indonesia dengan bangsa Tiongkok.

.

 

 

PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN

 

PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN

Oleh: Mursal Y




Kita mungkin sering mendengar ungkapan “kejadian hari ini merupakan akibat dari peristiwa  kemarin dan kejadian hari ini merupakan penyebab peristiwa masa depan”. Ungkapan di atas tidak saja menggambarkan hubungan sebab akibat antara hari ini dengan hari kemarin, masa depan dengan masa kini, tetapi juga menjelaskan kepada kita adanya gerak perubahan dan keberlanjutan dalam kehidupan manusia. Perjalanan kehidupan manusia dari masa lalu ke masa kini dan dari masa kini ke masa depan akan senantiasa mengalami perubahan dari kelanjutan peristiwa dan kejadian-kejadian sebelumnya secara kontiniutas. Perubahan dan keberlanjutan merupakan bagian dari sejarah kehidupan umat manusia dalam bagiannya di tengah-tengah masyarakat.

Perubahan dan keberlanjutan  yang terjadi pada rentangan waktu dalam kehidupan manusia dalam masyarakat menjadi salah satu bagian penting dalam kajian sejarah sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu, sejarah mengkaji tentang perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Seperti yang disampaikan oleh Wertheim, "history is a continuity and change" (sejarah adalah peristiwa yang berkesinambungan dan perubahan) atau yang dikatakan oleh Heraclitus mengatakan "panta rei", artinya tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah.  Ungkapan yang disampaikan oleh kedua filosof di atas memberikan penegasan kepada kita dalam perjalanan kehidupan tidak ada yang konstan dan tetap, melainkan semuanya akan selalu mengalami perubahan, bergerak secara berkesinambungan dalam proses keberlanjutan dari kehidupan itu sendiri.

Perubahan, pergerakan dan keberlanjutan ini secara sederhana dapat kita lihat dari proses perjalanan kehidupan manusia. Manusia lahir, bayi, belajar merespon, merangkak, berdiri, berjalan, dan seterusnya sampai manusia menjadi anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Semuanya itu meruapakan fase-fase perubahan dan pergerakan dalam keberlanjutan kehidupan seorang individu. Peristiwa sejarah dalam kehidupan umat manusia tidak ubahnya seperti pergerakan, perubahan dan keberlanjutan kehidupan seorang anak manusia tersebut. Perubahan dan keberlanjutan tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses sengaja dan sadar yang diusahakan. kejadian dalam sebuah peristiwa sejarah merupakan sebuah rangkaian peristiwa yang berkelanjutan.

Lebih jelas tentang perubahan dan keberlanjutan ikuti pembahasan  berikut.

A.      Perubahan

Perubahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan yang berubah, peralihan atau pertukaran. Pengertian perubahan seperti yang terdapat dalam KBBI tersebut secara gambling dapat difahami pengertian perubuhan adalah segala sesuatu di berbagai aspek kehidupan yang selalu bergerak dalam perjalanan kehidupan.  Perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia ada yang terjadi secara cepat dan drastis ada juga yang terjadi lambat dan bertahap.

Perubahan yang terjadi seiring dengan perjalanan waktu yang dilalui dalam kehidupan manusia. Contoh dari perubahan yang dialami pola kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pada tahap awal manusia memenuhi kebutuhan hidup dengan memakan dan memanfaatkan apa yang disediakan oleh alam atau foodgathering, kemudian berubah dengan cara bercocok tanam. Bercocok tanampun mengalami perubahan seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman.

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia seiring dengan waktu disebabkan oleh dua faktor, faktor internal dan faktor eksternal.

1.      Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang terjadi berkembang dalam kehidupan manusia dalam berhubungan dengan manusia lain.

Faktor internal antara lain:

a.       Perekembangan Ilmu Pengetahuan

Tantangan yang dihadapi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup merupakan faktor pendorong dan perangsang berkembangnya pola fikir. Perkembangan pola fikir mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki dan digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan manusia lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup  menyebabkan perubahan pola hubungan dan tingkah laku masyarakat.  Perubahan yang terjadi tidak lain merupakan suatu hal yang kontiniutas atau keberlanjutan dalam kehidupan masyarakat.

Contoh dari perkembangan ilmu penegtahuan yang menimbulkan perubahan dan keberlanjutan di antaranya adalah penemuan teknologi di bidang telekomunikasi. Penemuan telephon mempermudah manusia dalam berkemunikasi dalam jarak jauh. Dalam perkembangannya teknologi komunikasi tidak terhenti dengan penemuan alat yang bernama telephon. Penemuan internet menyebabkan kemajuan sistem komunikasi manusia, mulai dari penemuan gawai/handphone generasi pertama sampai ke generasi terbaru saat ini yang lebih dikenal dengan handphone android.

Kemajuan teknologi komunikasi menjadi penyebab terjadinya perubahan dalam sitem sosial dan pergaulan masyarakat. Pada tahap awal telephon tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menunjukan status sosial dalam masyarakat. Hanya masyarakat kelas atas yang memiliki sarana komunikasi telephon. Telephon merupakan barang mewah dalam kehidupan masyarakat. Sejalan dengan perjalanan waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, alat komunikasi jarak jauh manusia semakin canggih dan semakin mudah dan murah. Handphone atau gawai menjadi sarana komunikasi yang menghiasi kehidupan masyarakat saat ini. Kepemilikan gawai tidak menjadi penanda status sosial. Gawai sudah menjadi perlatan komunikasi yang umum dan bagian dalam kehidupan masyarakat. Selain dari itu penemuan alat komunikasi gawai terrutama gawai pintar atau Hp android telah menjadikan dunia semakin dekat dalam masalah komunikasi.

b       Konflik Sosial

    Konflik sosial yang terjadi secara tidak disadari akan menimbulkan perubahan dalam pola hubungan masyarakat.  Konflik akan menimbulkan perpecahan dan keretakan dalam masyarakat.  Dalam skala yang lebih besar konflik bisa menyebabkan terjadinya pemberontakan seperti pemberontakan DI/TII dan pemberontakan lainnya. Revolusi yang terjadi dalam sejarah juga dibebakan oleh konflik di masyarakat tersebut. Revolusi Perancis misalnya, Revolusi perancis diawali oleh konflik antara pemerintah dengan kaum buruh dan pra bangsawa.

 

2.      Faktor eksternal

Perubahan juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam. Akibat dari bencana alam mengharuskan masyarakat di relokasi ke daerah yang lebih aman. Relokasi masyarakat ke daerah yang lebih aman mengharuskan masyarakat berhubungan dengan kondisi dan pergaulan baru.


PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA KE NUSANTARA

                                         PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA KE NUSANTARA   Oleh: Mursal Y    ...